Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Maret, 2022

Rumit

 Pagi ini, terlalu dini tuk menghakimi sebuah cuaca Berpura-pura ahli untuk meramal hujan atau tropis seperti biasanya Eh, tapi inikan hari Minggu, bukankah banyak yang berpesta? Sepertinya, takkan hujan.  "Jangan sok tahu, kau bukan Tuhan" Namun, aku adalah peramal  "Peduli dengan peramal, aku hanya percaya Tuhan" Kulihat kembali langit yang sepertinya bebas dari awan  Ada cahaya dari barat yang perlahan naik Namun, kulihat sisi lainnya Adanya gumpalan awan hitam besar "Hahaha, sepertinya akan hujan," gumamku dalam batin Tapi, ini sudah mulai panas Aneh sekali, hawanya sudah panas Kulihat dan kudengar pesawat yang lewat di atasku "Sepertinya akan cerah"

Monolog Tanpa Jawab

 Malam ini, seperti rencana kita minggu lalu. Kau akan pulang ke kota tempat kau tinggal dan bekerja sekarang. Rasanya, agak sulit untuk menerima perpisahan. Seperti biasa. Ingin menangis, tetapi entah mengapa kali ini terasa tertahan di pelupuk mata. Biarlah. Aku harus kuat. Toh, kita sudah beberapa minggu bersama.  Siang ini, rasanya rumah dan kotaku terasa panas. Gerah, malas, dan ingin tidur. Namun, kusadar, di kamar sebelah telah ada lelaki yang telah menemaniku selama 6 tahun. Seperti biasa, kita bernegosiasi untuk pergi ke mana. Setelah dengan rasa malas-malasan, kuiyakan untuk pergi mencari monitor di salah satu mal yang ada di kota ini walau sebelumnya aku tetap bersikeras agar lelaki ini mencarinya melalui daring saja. Toh, harga lebih murah, simpel, tak perlu lelah-lelah di siang bolong pergi ke mal dan pusing karena kepadatan di hari Minggu. Semua orang keluar dari rumah tuk melakukan berbagai kegiatan rekreasi di mal. Wajarlah, dapat kusebut kotaku ini sebagai kot...