Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari April, 2021

Aku Mencintaimu (Kembali)

 M alam ini, kulihat ribuan lampu berkedip dari lantai 35 di Kota Jakarta Langitnya yang hanya menyisakan satu bintang dan segumpalan awan hitam pekat Malam ini, agak dingin dari biasanya Aku tak tahu sedang apa kau di seberang pulau, apakah kau baik-baik saja atau terluka akibat rasa kekesalan dariku? Anginnya semilir ini meniupkan bahwa aku butuh kamu B utuh waktu lama semenjak kau pergi dari pulau ini Dengan lagu Lonely dari Garry yang membuat kita pura-pura berdendang akan sebuah perpisahan Aku sebenarnya begitu menyesali keputusan kau tuk pergi dari pulau ini Bukankah jarak akan membunuh kita? Apalagi malam ini, aku biasanya mengobrol dan kau menemaniku hingga terlelap Namun, ternyata hati ini terlalu emosional sehingga meneteskan air mata perlahan Aku bahkan berani untuk mengarungi pulau ini tuk menemuimu Mungkin niatku hanya bermain semata, namun aku menemukan perasaan yang mungkin sudah terlupa  Perasaan sedih akan kehilangan kamu, aku merasakan sendiri di balkon ini A...

Suatu Pagi

 K ita takkan pernah ke mana-mana Namun, dengan kata tajam, kita dapat berdebat dan berkelahi begitu hebat Kuingat kau duduk terpaku bersama gawaimu Lalu di mana diriku yang harus diselipkan di antara keasyikanmu? L antas, kita memang begitu mudah terpicu oleh percikan amarah Menjadi dan semakin menjadi Kukira kita belajar bersama tuk menjadi dewasa utuh Namun, tetap semuanya serba tunjuk Kuingat setumpuk berpiring gorengan yang kuhangatkan pagi itu Kutendang dan semuanya buyar tuk melepaskan amarah yang menjadi Lalu, kuingat betul bahwa kau duduk di lantai kamar mandi dingin Menangis dan kecewa dengan segala hal Lalu, kau guyur kepala dan badanmu dengan bergayung-gayung air Kau hentakan kepal tanganmu bersama lantai Kiranya, aku sungguh takut Kau buang gawaimu ke ember itu Aku masih ingat percis cahaya dari gawai itu Hingga akhirnya, kau pecahkan dan terbelah menjadi dua Kita sama-sama egois, pelukan satu dengan satu lainnya hanyalah omong kosong Kita lupa telah merajut berbagai a...