Langsung ke konten utama

Suatu Pagi

 Kita takkan pernah ke mana-mana

Namun, dengan kata tajam, kita dapat berdebat dan berkelahi begitu hebat

Kuingat kau duduk terpaku bersama gawaimu

Lalu di mana diriku yang harus diselipkan di antara keasyikanmu?


Lantas, kita memang begitu mudah terpicu oleh percikan amarah

Menjadi dan semakin menjadi

Kukira kita belajar bersama tuk menjadi dewasa utuh

Namun, tetap semuanya serba tunjuk


Kuingat setumpuk berpiring gorengan yang kuhangatkan pagi itu

Kutendang dan semuanya buyar tuk melepaskan amarah yang menjadi

Lalu, kuingat betul bahwa kau duduk di lantai kamar mandi dingin

Menangis dan kecewa dengan segala hal

Lalu, kau guyur kepala dan badanmu dengan bergayung-gayung air

Kau hentakan kepal tanganmu bersama lantai

Kiranya, aku sungguh takut

Kau buang gawaimu ke ember itu

Aku masih ingat percis cahaya dari gawai itu

Hingga akhirnya, kau pecahkan dan terbelah menjadi dua


Kita sama-sama egois, pelukan satu dengan satu lainnya hanyalah omong kosong

Kita lupa telah merajut berbagai asa, mimpi, dan hal indah lainnya

Memang bibirku begitu lancang tuk meminta mari kita gunakan jalur yang berbeda

Lalu, kau dekap dan kau menyuruhku untuk tenang bersamamu

Namun, mengapa semuanya sia-sia?


Kutinggalkan kau bersama kesal di hati

Dengan puing harap bahwa kita baik-baik saja

Semuanya hancur begitu saja

Bukankah kita memiliki berbagai asa yang ingin dirajut?

Lalu mengapa kita seakan menyerah?


Kau marah dan aku begitu takut

Sedangkan, apakah kau tahu bahwa aku pun begitu marah padamu?

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Makalah berjudul Reduplikasi dalam Morfologi

Reduplikasi (Proses Pengulangan) dalam Morfologi d ibuat untuk memenuhi tugas mata kuliah Morfologi Disusun oleh : ( Kelompok 3 ) Indah Mufidah                                      (12 05744) Pertiwi Febriani                                     (12 05881) Roma Kyo Kae S                                 (1206341) Tri Mustika A                              ...

Aliran Tagmemik dan Karakteristiknya

Latar belakang munculnya aliran tagmemik   1. Aliran Tradisional (abad IV) dipelopori oleh Plato dan Aristoteles 2. Awal abad XX lahir aliran Struktural yang dipelopori oleh Ferdinan de Saussure 3. Pada tahun 1967 muncul aliran Transformasi yang dipelopori oleh N. Chomsky 4. Aliran Strukturalisme muncul aliran Relasionalisme 5. Muncul aliran yang lain yakni Case Grammer 6. Aliran Tradisional mempunyai keunggulan dalam analisis fungsi-fungsi kalimat, aliran Struktural mempunyai keunggulan dalam analisis kategori-kategori gramatikal, aliran Case Gramar mempunyai keunggulan dalam analisis peran dan aliran Relasionalis mempunyai keunggulan dalam analisis hubungan antar bagian di dalam struktur. Inilah sebenarnya yang melatarbelakangi munculnya aliran Tagmemik yang elektik dan eklektik yang memilih unsur-unsur tertentu yang cocok untuk dipadukan menjadi satu kesatuan di dalam model analisis Sejarah Perkembangan Aliran Tagmemik     ...

Contoh puisi Akrostik, puisi Cinquain dan puisi Haiku

Puisi Akrostik Pergi P: Petang yang menguning bergegas ke singgasana E: Enyah bersama pekikan burung senja R: Radak yang kauberi, remai terasa G: Gabak suatu pertanda I: Ilam-ilam yang kurasa Sajalah S: Saadah yang kau beri hanya fatamorgana semata A: Atau cecap manis sementara J: Jauh terbang tertiup angin senja A: Asa penuh dusta L: Loakkan saja! biar kumudah melupa A: Apatah bakar! dengan api membara H: Hangus tiada sisa! Kasih K: Kasih, maklumat yang kau beri sungguh menyayat hati A: Akhir sudah kisah ini, tegasmu berkali S: Sorang jelita hitam t’lah hadir bukan mimpi I: Ingin kumenangisi segala obituari janji H: Haruskah aku ikhlas berseluk perih? Puisi Cinquain 1) Duri Tajam menancap Kucoba untuk mencabut Sungguh, sangat perih menyayat Semat 2) Kenangan Tak telupakan Bergerak mengikut zaman Mencampur aduk segala perasaan Ingatan 3) Pendusta Malu terpelihara Berucap dengan bisa Membuat geram tiada tara Pemb...