Langsung ke konten utama

Aliran Tagmemik dan Karakteristiknya



Latar belakang munculnya aliran tagmemik  
1. Aliran Tradisional (abad IV) dipelopori oleh Plato dan Aristoteles
2. Awal abad XX lahir aliran Struktural yang dipelopori oleh Ferdinan de Saussure
3. Pada tahun 1967 muncul aliran Transformasi yang dipelopori oleh N. Chomsky
4. Aliran Strukturalisme muncul aliran Relasionalisme
5. Muncul aliran yang lain yakni Case Grammer
6. Aliran Tradisional mempunyai keunggulan dalam analisis fungsi-fungsi kalimat, aliran Struktural mempunyai keunggulan dalam analisis kategori-kategori gramatikal, aliran Case Gramar mempunyai keunggulan dalam analisis peran dan aliran Relasionalis mempunyai keunggulan dalam analisis hubungan antar bagian di dalam struktur. Inilah sebenarnya yang melatarbelakangi munculnya aliran Tagmemik yang elektik dan eklektik yang memilih unsur-unsur tertentu yang cocok untuk dipadukan menjadi satu kesatuan di dalam model analisis
Sejarah Perkembangan Aliran Tagmemik
            Pada tahun 1977 yang dipelopori oleh K.L. Pike dan E.G. Pike bersamaan dengan terbitnya buku Gramatical Analysis. Sebelum itu memang pernah ada buku An Introduduction to Tagmemic Analysis (Cook, 1969) namun belum dapat disebut sebagai aliran Tagmenik yang lengkap, sebab baru melibatkan dua dimensi, yakni slot dan filler class.
Awalnya tahun 1962 Benyamin Elson dan Velma Pickett merintis kearah aliran ini dalam bukunya yang berjudul An Introduction to Morphology and Syntax. Selanjutnya rintisan itu dilanjutkan oleh Rober E. Longarce dalam tulisannya yang berjudul An Anatomy of Speech Notion pada tahun 1964. Setelah danya rintisan itu tampaknya Walter A. Cook yang semula sangat giat mengakrabi aliran Transformasi dan Case Grammer tergoda untuk terjun ke aliran Tagmemik.Aliran Tagmemik menjadi sempurna setelah dikembangkan selama kurun waktu 8 tahun sejak terbitnya An Introduction to Tagmemic Analysis (1969).
Lalu Keneth L. Pike dan Evelyn Gloria Pike yang berkebangsaan Amerika melakukan liburan di Karibia. Pada kesempatan itu Pike suami istri mencatat keanehan atau kekhasan pada bahasa yang dipakai oleh masyarakat di daerah itu. Untuk itu dibentuklah suatu oraganisasi linguistic dengan nama The Summer Institute of Linguistics (SIL).
Tahun 1976 pertemuan SIL diselenggarakan di Indonesia tepatnya di kampus Universitas Cenderawasih Abepura Irian Jaya. Hasil seminar didokumentasikan dalam judul “From Baudi to Indonesian”.
Awalnya beberapa ahli bahasa beranggapan/menilai bahwa pada dasarnya aliran Tagmemik tidak memiliki karakteristik yang khas sebab hanya sekedar merangkum karakteristik teori-teori yang ada sebelumnya, namun hal ini salah.
Aliran Tagmemik mempunyai beberapa karakteristik, yaitu :
            1. Teor Kesemestaan
            beranggapan bahwa semua bahasa yang ada di dunia ini di samping memiliki ciri khasnya masing- masing juga memiliki ciri atrau karakter yang sama untuk semua bahasa.
            2. Sifat Eklektik
            karena karena memang secara substansial aliran ini merupakan perpaduan dari aneka macam teori yang dirangkum menjadi satu.
3. Setiap Struktur Gramatik Terbangun atas Tagmem-tagmem
            Dalam stuktur gramatika yang tersusun atas Tagmem- tagmem, tagmem adalah unsur dari suatu kontruksi gramatik yang memiliki empat deimensi, yakni dimensi slot, klas, peran, dan kohesi.
 
1. Slot
Slot adalah salah satu dimensi tagmem yang merupakan tempat kosong didalam struktur yang harus diisi oleh fungsi tagmem. Di dalam tataran klausa, fungsi tagmem tersebut berupa subjek, predikat, objek, adjung, dan komplemen. Pada tataran yang lain pada umumnya berupa nucleus (inti) dan margin (luar inti).
Wujud nyata dari slot dapat berupa satuan lingual, seperti morfem, kata, frase, klausa, kalimat, alinea, monolog, dialog, ataupun wacana. Adakalanya juga klas dipecah menjadi satuan yang lebih kecil atau spesifik seperti: kata benda, kata kerja, kata sifat, frase benda, frase kerja, frase sifat, klausa transitif, klausa intransitive, klausa ekuatif dan sebagainya.
2. Klas atau Filter Class
Klas adalah salah satu dimensi tagmem yang merupakan wujud nyata dari slot.
3. Peran atau Role
            Peran adalah salah satu dimensi tagmem yang merupakan pembawa fungsi tagmem. Dalam sebuah klausa , subjek dan predikat adalah slot, pelaku dan penderita adalah peran, serta frase benda dan frase kerja adalah klas.
4. Kohesi
Kohesi adalah salah satu dimensi tagmem yang yang merupakan pengontrol hubungan antar tagmem. Pengontrol tersebut biasanya berupa bertanda. Berdasarkan penanda itu dapat diketahui tagmem mana yang berhubungan dengan tagmem lain atau mungkin dapat juga terjadi tagmem mana yang kehadirannya tergantung kepada tagmem lain.
4. Ciri Hierarkhi
            Terdapat tiga macam hierarki yaitu : Hierarki Referensial , Hierarki Fonologikal, dan  Hierarki Gramatikal
5. Tatanan Tak Normal (Abnormal Mapping)
            Tatanan normal adalah suatu urutan jenjang dalam struktu gramatikal yang unsur langsungnya memiliki tataran satu tingkat lebih rendah.
6. Tatanan Tak Normal (Abnormal Mapping)
            Tatanan tak normal terdiri atas tiga jenis, yakni level skipping (loncatan tataran), layering (pelapisan), dan back looping (hierarki terputar).
7. Kalimat Tidak Memiliki Subjek dan Predikat
8. Predikat Harus Berupa Kata Kerja/Frase Kerja
            Di dalam aliran Tagmemik tidak dapat ditemui adanya istilah kalimat nominal.
9. Tidak Ada Batasan antara Morfologi dengan Sintaksis
10. Analisis Dimulai dari Wacana
11. Analisis Tagmemik
            Analisis tagmemik menggunakan rumus-rumus dengan singkatan-singkatan istilah
12. Pembedaan Ciri-Etik dan Ciri-Emik
            Aliran Tagmemik mulai menegakkan eksistensi ciri –etik dan ciri-emik di dalam suatu struktur.
13. Menyukai Analisis Bahasa yang Belum Dikenal


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Sinopsis Novel “Ronggeng Dukuh Paruk” Karya Ahmad Tohari

Berikut ini adalah sinopsis yang saya buat sendiri setelah membaca novel Ronggeng Dukuh Paruk karya Ahmad Tohari. Selamat membaca. Dukuh Paruk, sebuah perkampungan di mana terdapat nilai estetika terhadap alamnya yang sederhana dan orang-orang yang sederhana pula di dalamnya. Rasus, seorang anak kecil yang hidup dan dibesarkan oleh Neneknya yang sudah tua renta. Rasus kecil tidak mengetahui cerita mengenai Ayahnya. Rasus kecil hanya mengetahui cerita mengenai Ibunya. Kisah seorang Ibu yang tak pernah dia temui dalam hidupnya. Rasus mendapatkan gambaran angan-angan mengenai seorang Ibu yang dia dapatkan pada sosok Neneknya yang tua renta. Kisah Ibu Rasus yang entah samapai sekarang masih hidup atau tidakpun menjadi angan-angan tersendiri bagi Rasus di dalam otaknya. Masa lalu mengenai racun tempe bongkrek yang menelan banyak korban di Dukuh Paruk. Cerita mengenai orang tua Srintil, salah seorang teman perempuan yang memikat hati Rasus. Cerita mengenai bagaimana Santajib dan istriny...

Contoh puisi Akrostik, puisi Cinquain dan puisi Haiku

Puisi Akrostik Pergi P: Petang yang menguning bergegas ke singgasana E: Enyah bersama pekikan burung senja R: Radak yang kauberi, remai terasa G: Gabak suatu pertanda I: Ilam-ilam yang kurasa Sajalah S: Saadah yang kau beri hanya fatamorgana semata A: Atau cecap manis sementara J: Jauh terbang tertiup angin senja A: Asa penuh dusta L: Loakkan saja! biar kumudah melupa A: Apatah bakar! dengan api membara H: Hangus tiada sisa! Kasih K: Kasih, maklumat yang kau beri sungguh menyayat hati A: Akhir sudah kisah ini, tegasmu berkali S: Sorang jelita hitam t’lah hadir bukan mimpi I: Ingin kumenangisi segala obituari janji H: Haruskah aku ikhlas berseluk perih? Puisi Cinquain 1) Duri Tajam menancap Kucoba untuk mencabut Sungguh, sangat perih menyayat Semat 2) Kenangan Tak telupakan Bergerak mengikut zaman Mencampur aduk segala perasaan Ingatan 3) Pendusta Malu terpelihara Berucap dengan bisa Membuat geram tiada tara Pemb...