Langitnya yang hanya menyisakan satu bintang dan segumpalan awan hitam pekat
Malam ini, agak dingin dari biasanya
Aku tak tahu sedang apa kau di seberang pulau, apakah kau baik-baik saja atau terluka akibat rasa kekesalan dariku?
Anginnya semilir ini meniupkan bahwa aku butuh kamu
Butuh waktu lama semenjak kau pergi dari pulau ini
Dengan lagu Lonely dari Garry yang membuat kita pura-pura berdendang akan sebuah perpisahan
Aku sebenarnya begitu menyesali keputusan kau tuk pergi dari pulau ini
Bukankah jarak akan membunuh kita?
Apalagi malam ini, aku biasanya mengobrol dan kau menemaniku hingga terlelap
Namun, ternyata hati ini terlalu emosional sehingga meneteskan air mata perlahan
Aku bahkan berani untuk mengarungi pulau ini tuk menemuimu
Mungkin niatku hanya bermain semata, namun aku menemukan perasaan yang mungkin sudah terlupa
Perasaan sedih akan kehilangan kamu, aku merasakan sendiri di balkon ini
Aku belajar kembali tuk mencintaimu seperti tahun lalu
Belajar dengan berbagai rumus yang seharusnya aku racik dan hafal di luar kepala
Aku menemukan bagian lubang hatiku yang bolong sedikit, tetapi sangat banyak
Aku menemukan bau tubuhmu yang meyakiniku bahwa kau ada
Atau setidaknya dengan hangat dan detak jantungmu yang bisa kudengar sedikit demi sedikit
Ternyata aku mencintamu (kembali) seusai hatiku hanya berdaun lebat tanpa memahami aku mungkin akan kehilanganmu
Aku mecintaimu (kembali) seusai pertengkaran yang tak pernah henti memerangi diri dan hati kita
Bukankah aku mencintamu lebih dan lebih lagi?
Bisakah kau tetap bersamaku? menaiki motor yang akan kau ganti dengan mobil Tata yang kita impikan?
Merajut berbagai masa depan dan impian konyol yang menggelikan sepanjang jalan panjang
Atau berkisah hal tak masuk akal yang terus kuceritakan tanpa faedah?
Terlalu menyakitkan melihat centang satu di media ini
Ke manakah dirimu? Ataukah kamu berubah lalu pergi?
Aku mencintamu (kembali) seperti garis permulaan dengan berjuta tetes air mata yang kurelakan mengalir merindu
Menyimpan segala harap yang harus dibalas
Aku mencintamu (kembali) semesta pun tahu
Biarkan akhir tahun ini menjawab semuanya
Aku mencintamu (kembali)
Silakan kau tempelkan telingamu pada dadaku hingga kau memahami sepenuhnya
------
Komentar
Posting Komentar