Langsung ke konten utama

Garis Awal Sanggar Sastra


            Assalamualaikum, hai blogger apa kabar? Pastinya sudah sangat lama banget gue enggak nulis di blogger yaps? Enggak tau dapet ilham dari mana, niat banget pagi-pagi bangun dan nulis di blogger. Niatnya sih hari ini mau pulang ke rumah tercinta tapi dikarenakan ramalan cuaca kurang memungkinkan terpaksa gue harus menunda kepergian gue. Sip, kali ini gue lagi pengen cerita mengenai kisah seru di Sanggar Sastra. Gue yakin lo lo pada gabakal ngerti apa itu Sanggar Sastra. Sanggar Sastra adalah salah satu mata kuliah wajib yang kami kontrak pada semester 2 ini. Sip ya, semester 2! Baca dengan jelas DUA! Sebenarnya kami anak-anak nondik yang kece membahana seketika shock tiada tara, bagaimana bisa mahasiswa baru yang belum mempunyai skill-skill top cer seperti kakak-kakak tingkat disemester 4 bisa mewujudkan sebuah petunjukan yang memukau? Ah, sudahlah... dibenak kami rasanya sangat mustahil. Dosen yang mengajar Sanggar Sastra ini adalah Ibu Nenden Lilis Aisyah. Apakah kalian mengetahui siapa beliau? Sip coba kalian cari di google, kalau tak maupun baiklah akan kuceritakan sedikit cuplikan mengenai beliau. Nenden Lilis A adalah seorang sastrawan yang karya-karyanya dikenal banyak orang. Oh iya, karya-karya beliaupun telah beredar di tingkat Nasional maupun Internasional. Amazing sekali bukan? Dengan adanya beliau sebagai dosen yang mengajar, menjadikan semangat ’45 kami terlahir kembali.
            Awalnya kami semua diberi arahan mengenai “Manajemen Proyek Pertunjukan Seni”. Ya disana banyak sekali ilmu yang kami dapatkan. Setelah itu, setelah bergantinya waktu datanglah seorang lelaki berambut gondrong, pakaian kece sekali, dan selalu dengan kaca mata hitamnya. Penampilannya sungguh nyentrik guys.  Dia bernama Ari Kpin. Apakah kalian mengetahui siapa Ari Kpin? Tahu? Tahu? Ya, Ari Kpin merupakan seorang Sastrawan seperti Ibu Nenden Lilis tercinta. Awalnya kami murid di kelas sudah tak asing dengan beliau karena sebelumnya kami sudah mengetahui cuplikan hidup beliau. Waktu itu, Ari Kpin dan Sanggarnya sempat beberapa kali mengadakan konser di kampus. Ya, konser musikalisasi puisi. Amazing banget deh kalau sudah mendengar beliau menyanyi apalagi dengan iringan musik yang aduhai menyentuh sanubari.
            Lanjut,  awalnya kami latihan olah sukma, olah vokal, dan lain-lain(di sinipun terdapat olahraganya lho). Oh ya, kami akan mempertunjukkan sebuah kisah yang telah direkontruksi yaitu Kabayan di Negeri Romeo karya Rosyid E Abby. Dalam pertunjukan ini terdapat 14 pemain yaitu :
1.      Sutradara
2.      Prof. Kabayan
3.      Iteung, istri Kabayan
4.      Romeo, putra bangsawan keluarga Montague
5.      Juliet, putri bangsawan keluarga Capulet, kekasih Romeo
6.      Pangeran Paris, calon suami Juliet
7.      Pangeran Denmark, sahabat pangeran Paris
8.      Pangeran England, sahabat pangeran Paris
9.      Rosalina, cinta pertama Romeo
10.  Papi Capulet, ayahanda Juliet
11.  Mami Capulet, ibunda Juliet
12.  Papi Montague, ayahanda Romeo
13.  Mami Montague, Ibnda Romeo
14.  Inang Pengasuh, pengasuh Julie

            Di kelas terdapat 34 mahasiswa dan lowongan untuk peran hanya ada 14 kursi. Namun, bukan berarti teman-teman yang tak mendapatkan peran tak memberi sumbangsih kepada pertunjukan ini. Di dalam pertunjukan senipun masih ada posisi Artistik dan Produksi yang di dalamnya beranak pinang menjadi banyak. Sebelumnya Ari Kpin mengadakan pemilihan bagi peran-peran yang ada. Setelah dilakukannya reading oleh semua mahasiswa dan terpilihlah orang-orang yang terpilih :
1.      Sutradara                   (Santika)
2.      Prof. Kabayan           (Rissa Risyana R)
3.      Iteung                         (Trecy Rizky A)
4.      Romeo                        (Rizky Aulia F)
5.      Juliet                           (Pertiwi F)
6.      Pangeran Paris          (Messy Belfira)
7.      Pangeran Denmark  (Tri Mustika A)
8.      Pangeran England    (Santy Rahmawati)
9.      Rosalina                     (Roma Kyo Kae)
10.  Papi Capulet              (Nur Apriyatna)
11.  Mami Capulet            (Desy Sri C)
12.  Papi Montague          (Agung Setiawan)
13.  Mami Montague        (Arista Mega)
14.  Inang Pengasuh         (Nela Siska J)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Makalah berjudul Reduplikasi dalam Morfologi

Reduplikasi (Proses Pengulangan) dalam Morfologi d ibuat untuk memenuhi tugas mata kuliah Morfologi Disusun oleh : ( Kelompok 3 ) Indah Mufidah                                      (12 05744) Pertiwi Febriani                                     (12 05881) Roma Kyo Kae S                                 (1206341) Tri Mustika A                              ...

Laporan buku sastra anak

KUALITAS BUKU ANAK “SUWIDAK LORO” KARYA MURTI BUNANTA YANG SANGAT BAIK DARI SEGALA ASPEK oleh Roma Kyo Kae Saniro I. PENDAHULUAN  Sastra anak merupakan bagian paling penting untuk mencerdaskan anak-anak Indonesia. Kurniawan (2009:22) mengatakan sastra anak adalah sesuatu yang mengacu kepada kehidupan cerita yang berkorelasi dengan dunia anak-anak (dunia yang dipahami anak) dan bahasa yang digunakan sesuai dengan perkembangan intelektual dan emosional anak (bahasa yang dipahami anak-anak).  Di Indonesia dengan zaman yang semakin berkembang, sastra anak seakan terabaikan. Jarang sekali orang-orang untuk melirik sastra anak. Hal ini sungguh miris, karena sastra anak memiliki peran penting bagi anak-anak Indonesia. Usia anak-anak merupakan usia yang paling penting untuk mengajarkan apresiasi terhadap karya, khususnya karya sastra. Di usia anak-anak juga, secara langsung akan belajar mencintai membaca karena adanya apresiasi terhadap karya. Apabila anak-anak Indonesia menin...

Aliran Tagmemik dan Karakteristiknya

Latar belakang munculnya aliran tagmemik   1. Aliran Tradisional (abad IV) dipelopori oleh Plato dan Aristoteles 2. Awal abad XX lahir aliran Struktural yang dipelopori oleh Ferdinan de Saussure 3. Pada tahun 1967 muncul aliran Transformasi yang dipelopori oleh N. Chomsky 4. Aliran Strukturalisme muncul aliran Relasionalisme 5. Muncul aliran yang lain yakni Case Grammer 6. Aliran Tradisional mempunyai keunggulan dalam analisis fungsi-fungsi kalimat, aliran Struktural mempunyai keunggulan dalam analisis kategori-kategori gramatikal, aliran Case Gramar mempunyai keunggulan dalam analisis peran dan aliran Relasionalis mempunyai keunggulan dalam analisis hubungan antar bagian di dalam struktur. Inilah sebenarnya yang melatarbelakangi munculnya aliran Tagmemik yang elektik dan eklektik yang memilih unsur-unsur tertentu yang cocok untuk dipadukan menjadi satu kesatuan di dalam model analisis Sejarah Perkembangan Aliran Tagmemik     ...