Pada Suatu Pagi Hari
Maka pada suatu pagi hari ia ingin
sekali menangis sambil
Berjalan tunduk sepanjang lorong itu.
Ia ingin pagi itu hujan turun
Rintik-rintik dan lorong sepi agar ia
bisa berjalan sendiri saja sambil
Menangis dan tak ada orang bertanya
kenapa.
Ia tidak ingin menjerit-jerit
berteriak-teriak mengamuk
Memecahkan cermin membakar tempat
tidur. Ia hanya ingin
Menangis lirih saja sambil berjalan
sendiri dalam hujan rintik-rintik di
Lorong sepi pada suatu pagi.
Pada Suatu Hari Nanti
pada suatu hari nanti
jasadku takakan ada lagi
tapi dalam bait-bait sajak ini
kau takkan kurelakan sendiri
pada suatu hari nanti
suaraku tak terdengar lagi
tapi di antara larik-larik sajak ini
kau akan tetapa kusiasati
pada suatu hari nanti
impianku pun tak dikenal lagi
namun di sela-sela huruf sajak ini
kau takkan letih-letihnya kucari
Di Restoran
Kita berdua saja, duduk. Aku memesan
Ilalang panjang dan bunga rumput -
Kau entah memesan apa. Aku memesan
Batu di tengah sungai terjal yang
deras -
Kau entah memesan apa. Tapi kita
berdua
Saja, duduk. Aku memesan rasa sakit
Yang tak putus dan nyaring
lengkingnya,
Memesan rasa lapar yang asing itu.
Dalam Sakit
waktu lonceng berbunyi
percakapan merendah, kita kembali
menanti-nanti
kau berbisik: siapa lagi akan tiba
siapa lagi menjemputmu berangkat
berduka
di ruangan ini kita gaib dalam gema.
Di luar malam hari
mengendap, kekal dalam rahasia
kita pun setia memulai percakapan
kembali
seakan abadi, menanti-nanti lonceng
berbunyi
Dalam Diriku
dalam diriku mengalir sungai panjang,
darah namanya;
dalam diriku menggenang telaga darah,
sukma namanya;
dalam diriku meriak gelombang sukma.
hidup namanya!
dan karena hidup itu indah,
aku menangis sepuas-puasnya
Akulah Si Telaga
akulah si telaga: berlayarlah di atasnya
berlayarlah menyibakkan riak-riak
kecil
yang menggerakkan bunga-bunga padma
berlayarlah sambil memandang harumnya
cahaya,
sesampai di seberang sana, tinggalkan
begitu saja perahumu
biar aku yang menjaganya
Aku Ingin
aku ingin mencintaimu dengan sederhana:
dengan kata yang tak sempat diucapkan
kayu kepada api yang menjadikannya
abu
aku ingin mencintaimu dengan
sederhana:
dengan isyarat yang tak sempat
disampaikan
awan kepada hujan yang menjadikannya
tiada
Komentar
Posting Komentar