Langsung ke konten utama

Tinggal

Tinggal menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KKBI) (https://kbbi.kemdikbud.go.id/entri/tinggal):
  1. v masih tetap di tempatnya dan sebagainya; masih selalu ada (sedang yang lain sudah hilang, pergi, dan sebagainya): saya disuruh -- di rumahselamat --
  2. v sisanya ialah ...; bersisa ...; tersisa ...; yang masih ada hanyalah ...: delapan dikurangi dua -- enamuangnya -- dua puluh rupiahtubuhnya kurus kering -- kulit pembalut tulangia disuruh menyelesaikan pekerjaannya yang --
  3. v ada di belakang; terbelakang: pelajaran apa yang -- dari sekolah lain
  4. v tidak naik kelas (tentang murid sekolah): di kelas kami yang -- dua orang
  5. v sudah lewat (lalu; lampau): masa yang gilang-gemilang itu sudah --
  6. v diam (di): berapa tahun Saudara -- di Medansaya -- di kampung
  7. v selalu; tetap (demikian halnya): saudara -- saudara, uang -- uangkita tidak -- diam, tetapi terus berusaha menolongmu
  8. v melupakan: jangan -- adattidak -- memberi nasihat
  9. v tidak usah berbuat apa-apa selain dari ...: semuanya sudah beres -- berangkat sajakita -- menentukan betul atau salah
  10. v bergantung kepada; terserah kepada; terpulang kepada: baik buruknya -- pada tuanperkara ini -- tuan berhak memutuskannya
  11. a (sebagai keterangan pada kata majemuk) yang didiami: rumah --tempat --
  12. a (sebagai keterangan pada kata majemuk) yang ditinggalkan (dikosongkan dan sebagainya): ladang --tanah --

Coretan kali ini bukanlah coretan ilmiah yang menggunakan teori khusus yang mumpuni. Makna kata tinggal sangat beragam, biarlah memilih mengartikan makna nomor berapa yang lebih disukai. Bagiku, ada beberapa yang membuat tersenyum dan ada juga beberapa yang membuat mengerutkan dahi. Itu hanya prolog, sebenarnya yang ingin kubahas adalah kata turunannya.

Tinggal memiliki turunan kata meninggalkan dan ditinggalkan. Dua hal ini terasa sangat berat rasanya. Jika kau menjadi aku, apa yang akan kau pilih? meninggalkan atau ditinggalkan?

Kubuat sebuah voting di salah satu fitur story IG. Jawabnya berimbang, hampir mendekati satu sama lain. Terima kasih telah membantuku untuk menemukan jawaban dari pertanyaan yang mungkin menguras pikiran dan persaaan ini. Sebenarnya, aku tak menggunakan penjelasan yang lebih spesifik mengenai meninggalkan atau ditinggalakan apa. Biarlah, sahabatku yang jauh dan didekatkan oleh medsos dapat membantuku dengan sudut pandang mereka masing-masing.

Waktu berlalu begitu cepat. Ku pernah meninggalkan atau ditinggalkan oleh banyak hal yang kadang kutak ikhlas menerimanya. Manusiawi katanya. Namun, entah mengapa akhir-akhir ini kumerasakan ada yang mengganjal di hati dan pikiranku. Kata meninggalkan atau ditinggalkan mengangguku. Selalu muncul saat kumelakukan apapun, baik di dunia nyata maupun mimpi. Rasanya menyesakkan seperti badanku diikat tali tambang yang seratnya saja telah membuat gatal dan risih ketika menyentuh kulit, apalagi diikat di seluruh badan.

Meninggalkan atau ditinggalkan, semua orang pernah melakukan dan merasakannya. Kalau disuruh memilih antara pilihan kedua tersebut, kutak sanggup sehingga kuubah menjadi meninggalkan dan ditinggalkan.

Meninggalkan dan ditinggalkan oleh Sahabat Terbaikku. Bosan, jenuh, hampa, kosong, dan perasaan lain yang sangat menyesakkan.

"Kumasuki lorong hampa
Dulu, kucinta
Sekarang, pengap, mengapa?
Kunang-kunangku, ke mana?"

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Makalah berjudul Reduplikasi dalam Morfologi

Reduplikasi (Proses Pengulangan) dalam Morfologi d ibuat untuk memenuhi tugas mata kuliah Morfologi Disusun oleh : ( Kelompok 3 ) Indah Mufidah                                      (12 05744) Pertiwi Febriani                                     (12 05881) Roma Kyo Kae S                                 (1206341) Tri Mustika A                              ...

Laporan buku sastra anak

KUALITAS BUKU ANAK “SUWIDAK LORO” KARYA MURTI BUNANTA YANG SANGAT BAIK DARI SEGALA ASPEK oleh Roma Kyo Kae Saniro I. PENDAHULUAN  Sastra anak merupakan bagian paling penting untuk mencerdaskan anak-anak Indonesia. Kurniawan (2009:22) mengatakan sastra anak adalah sesuatu yang mengacu kepada kehidupan cerita yang berkorelasi dengan dunia anak-anak (dunia yang dipahami anak) dan bahasa yang digunakan sesuai dengan perkembangan intelektual dan emosional anak (bahasa yang dipahami anak-anak).  Di Indonesia dengan zaman yang semakin berkembang, sastra anak seakan terabaikan. Jarang sekali orang-orang untuk melirik sastra anak. Hal ini sungguh miris, karena sastra anak memiliki peran penting bagi anak-anak Indonesia. Usia anak-anak merupakan usia yang paling penting untuk mengajarkan apresiasi terhadap karya, khususnya karya sastra. Di usia anak-anak juga, secara langsung akan belajar mencintai membaca karena adanya apresiasi terhadap karya. Apabila anak-anak Indonesia menin...

Aliran Tagmemik dan Karakteristiknya

Latar belakang munculnya aliran tagmemik   1. Aliran Tradisional (abad IV) dipelopori oleh Plato dan Aristoteles 2. Awal abad XX lahir aliran Struktural yang dipelopori oleh Ferdinan de Saussure 3. Pada tahun 1967 muncul aliran Transformasi yang dipelopori oleh N. Chomsky 4. Aliran Strukturalisme muncul aliran Relasionalisme 5. Muncul aliran yang lain yakni Case Grammer 6. Aliran Tradisional mempunyai keunggulan dalam analisis fungsi-fungsi kalimat, aliran Struktural mempunyai keunggulan dalam analisis kategori-kategori gramatikal, aliran Case Gramar mempunyai keunggulan dalam analisis peran dan aliran Relasionalis mempunyai keunggulan dalam analisis hubungan antar bagian di dalam struktur. Inilah sebenarnya yang melatarbelakangi munculnya aliran Tagmemik yang elektik dan eklektik yang memilih unsur-unsur tertentu yang cocok untuk dipadukan menjadi satu kesatuan di dalam model analisis Sejarah Perkembangan Aliran Tagmemik     ...