Khawatir, aku menunggu semua bisa yang dilontarkan untuk menusuk ke dada
membiarkan semuanya mati tanpa ampun lalu mengundang air mata penuh
lalu, katanya bagaimana nasib si besar jika ditinggalkan, bisa menjadi lebih banyak
lalu, biarkan saja si kecil untuk ditinggal, bisa lebih parah menusuk dada
mereka tidak tahu jalan yang telah dilalui melalui hutan sepi dini hari
masuk dan menyusuri petak jalan demi tembus ke jalan besar
kota ini sudah bosan melihat berbagai jalan terus sepanjang masa
lalu, bisa hadir untuk menghancurkan segala kepercayaan yang dibangun?
kepergian membuat semua tidak bisa jernih memilih dan memilah
menjadi kesulitan sendiri untuk melampiaskan emosi terpendam
mereka tidak pernah tahu dan menahu, lontarkan saja bisa yang menanar
toh, kecil yang memperolehnya dan teracuni olehnya dan segalanya
bukankah kita telah berlari hingga jalan raya ini, walau kita belum menemukan kendaraan?
kabut tebal terlalu menutupi jalan dan arah yang semestinya kita bisa tuju
bisa yang mengalir dalam darahmu, menjadikan kau lunglai pada tanah pijakan
kau bisa memegang jemariku hingga kapanpun!
ini sulit dipahami, aku sulit meraih jemarimu!
jalan ini terasa kukenali, terasa berat di dada
serasa muncul ancaman binatang buas mendadak
di depan wajahku di sampingku ada dirinya yang sedang lunglai
katanya, bingung kumemilih, tuk di sini saja, atau jalan
kucoba untuk mentatihnya, mohonlah bangkit dan berjalan
Komentar
Posting Komentar