Langsung ke konten utama

Resah

Mencoba mencari keributan di antara keributan yang sebenarnya tenang

Biarkan hujan merintik dan merintih hari ini

Kita sudah berada pada titik hamparan rumput menyore

Kulihat, semuanya berjalan, menyusuri jalan tangga sore itu

Bersama pilihan mereka, tertawa atau bahkan menghargai hidup di selah harapan

Cukup tenang, tetapi riuh

Cukup nyaman, tetapi menusuk

Mengapa?


Sore ini, katanya, tempat ini, tempat ternyaman untuk melihat matahari pulang ke peraduannya

Kududuk sendirian bersamping 2 gadis muda yang sibuk dengan pentol bakso pedasnya

Kunikmati makananku pun, berbincang, sama seperti mereka

Ternyata, ada yang riuh dan goyah di kepalaku

Kembali ke peraduan pun,

Kubuang sampah dengan luaran gerimis rintik

Semuanya, menderu hingga aku bingung untuk menulis sebuah rasa yang sulit diungkapkan

Musik ini, bukankah sebuah harapan?


Menyibak masa lampau yang sulit dicerna

Apakah aku belum berdamai dengan masa lalu?

Mengapa begitu riuh? atau aku hanya rindu?


Rupanya, ada yang belum selesai dari sebuah perjalanan

Kucoba bertahan dari semua pertanyaan yang menderu

Jika aku adalah sutradara, akan kubuat seperti yang kuinginkan

Nyatanya, aku hanya aktor seja


Terlalu menderu, sebenarnya, jika membahas harap, aku memilikinya

Atau sebuah peta masa depan? Aku sudah mempelajarinya

Namun, cita yang mungkin langka dan tidak diyakini berhasil

Ternyata, masih tersisa seperti sebuah lubang kain yang berbekas walau sudah dijahit

Apa benar aku belum berdamai?

Tidak, aku sudah berdamai dan bahagia

Namun, omong kosong jika kain berlubang tidak pernah berbekas!

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Makalah berjudul Reduplikasi dalam Morfologi

Reduplikasi (Proses Pengulangan) dalam Morfologi d ibuat untuk memenuhi tugas mata kuliah Morfologi Disusun oleh : ( Kelompok 3 ) Indah Mufidah                                      (12 05744) Pertiwi Febriani                                     (12 05881) Roma Kyo Kae S                                 (1206341) Tri Mustika A                              ...

Aliran Tagmemik dan Karakteristiknya

Latar belakang munculnya aliran tagmemik   1. Aliran Tradisional (abad IV) dipelopori oleh Plato dan Aristoteles 2. Awal abad XX lahir aliran Struktural yang dipelopori oleh Ferdinan de Saussure 3. Pada tahun 1967 muncul aliran Transformasi yang dipelopori oleh N. Chomsky 4. Aliran Strukturalisme muncul aliran Relasionalisme 5. Muncul aliran yang lain yakni Case Grammer 6. Aliran Tradisional mempunyai keunggulan dalam analisis fungsi-fungsi kalimat, aliran Struktural mempunyai keunggulan dalam analisis kategori-kategori gramatikal, aliran Case Gramar mempunyai keunggulan dalam analisis peran dan aliran Relasionalis mempunyai keunggulan dalam analisis hubungan antar bagian di dalam struktur. Inilah sebenarnya yang melatarbelakangi munculnya aliran Tagmemik yang elektik dan eklektik yang memilih unsur-unsur tertentu yang cocok untuk dipadukan menjadi satu kesatuan di dalam model analisis Sejarah Perkembangan Aliran Tagmemik     ...

Contoh puisi Akrostik, puisi Cinquain dan puisi Haiku

Puisi Akrostik Pergi P: Petang yang menguning bergegas ke singgasana E: Enyah bersama pekikan burung senja R: Radak yang kauberi, remai terasa G: Gabak suatu pertanda I: Ilam-ilam yang kurasa Sajalah S: Saadah yang kau beri hanya fatamorgana semata A: Atau cecap manis sementara J: Jauh terbang tertiup angin senja A: Asa penuh dusta L: Loakkan saja! biar kumudah melupa A: Apatah bakar! dengan api membara H: Hangus tiada sisa! Kasih K: Kasih, maklumat yang kau beri sungguh menyayat hati A: Akhir sudah kisah ini, tegasmu berkali S: Sorang jelita hitam t’lah hadir bukan mimpi I: Ingin kumenangisi segala obituari janji H: Haruskah aku ikhlas berseluk perih? Puisi Cinquain 1) Duri Tajam menancap Kucoba untuk mencabut Sungguh, sangat perih menyayat Semat 2) Kenangan Tak telupakan Bergerak mengikut zaman Mencampur aduk segala perasaan Ingatan 3) Pendusta Malu terpelihara Berucap dengan bisa Membuat geram tiada tara Pemb...