Langsung ke konten utama

Postingan

Kuat

 Kucoba mencari makna dan memahami kata ini Kurapalkan berulang, berharap doa terkabul Mereka tidak mendengar katanya atau kataku Mereka hanya menyibukkan menyantap menu yang mereka mau Mereka lumat dan habiskan hingga ke kerongkongan Hingga akhirnya beberapa waktu akan masuk ke lambung dan berakhir ke tempat pembuangan Bukankah itu esensi dari semuanya? Lalu, mengapa aku harus memasukkannya ke hati? Bukankah tidak ada fungsi organ hati di dalamnya? Atau alat pencernaanku tidak berfungsi maksimal? Sial, aku harus ke dokter Namun, kata dokter, memang semestinya ke tempat pembuangan Baiklah, aku akan ikuti dan percayai perlatannya Walau tetap kubaca buku ilmu lainnya
Postingan terbaru

Haya 2

 Sudah kuyakini arti sebuah jarak Kata orang, hingga kapan? Mungkin terdengar aneh, sebuah jalinan yang harus dipisahkan jarak Bukankah semuanya harus bersatu? Seperti pepatah orang Jawa yang menunjukkan kebersamaan adalah pilar utama Namun, tidak semudah itu untuk menunjukkan semuanya Apakah ini sebuah keegoisan anak manusia?  Hati yang terlalu pekat dan berbau jejak masa silam Katanya, terpisah bukan berarti tidak memiliki Katanya, terpisah bukan berarti tidak menyanyangi Namun, tidak mudah untuk menjalaninya, Haya Kita pernah bersama dalam beberapa masa hidup awal Lalu, berpisah hingga kita seakan asing dan bertemu kembali Bukankah kita dewasa dan menggunakan akal? Kita seakan kuat menjalani sawah saat itu, Melihat berbagai pemandangan alam  Bahkan berusaha menghitung ikan yang entah ke mana Semuanya telah berubah katamu,  Tidak seperti dahulu, aku bukanlah aku yang dahulu atau sekarang Hanya bernapas untuk menunggu sebuah harap yang tidak diharapkan Semuanya ter...

Resah

Mencoba mencari keributan di antara keributan yang sebenarnya tenang Biarkan hujan merintik dan merintih hari ini Kita sudah berada pada titik hamparan rumput menyore Kulihat, semuanya berjalan, menyusuri jalan tangga sore itu Bersama pilihan mereka, tertawa atau bahkan menghargai hidup di selah harapan Cukup tenang, tetapi riuh Cukup nyaman, tetapi menusuk Mengapa? Sore ini, katanya, tempat ini, tempat ternyaman untuk melihat matahari pulang ke peraduannya Kududuk sendirian bersamping 2 gadis muda yang sibuk dengan pentol bakso pedasnya Kunikmati makananku pun, berbincang, sama seperti mereka Ternyata, ada yang riuh dan goyah di kepalaku Kembali ke peraduan pun, Kubuang sampah dengan luaran gerimis rintik Semuanya, menderu hingga aku bingung untuk menulis sebuah rasa yang sulit diungkapkan Musik ini, bukankah sebuah harapan? Menyibak masa lampau yang sulit dicerna Apakah aku belum berdamai dengan masa lalu? Mengapa begitu riuh? atau aku hanya rindu? Rupanya, ada yang belum selesai dar...

14

B ukan waktu yang singkat ternyata, waktu memang bisa saja berjalan tanpa adanya apapun. Namun, hati takkan ada kata berbohong untuk segala sesuatu yang dipendam. Untuk segala sesuatu yang diharapkan. Namun, semuanya tidak semudah yang dibayangkan, bukan? Terasa tidak adil saat mengetahui bahwa apa yang dirasakan pada masa lampau masih membekas ketika sebuah temu muncul dałam waktu yang terduga. Bukankah kita sudah menjalani hidup masing-masing? Namun, mengapa kisah dulu masih membekas nyata dan sulit untuk dilupakan? Ini mimpiku berbelas tahun. Memendam dan menuju puncak hingga kutahu ini dan itu. Apakah aku hanya bersifat emosional? Terlalu membingungkan. Namun, mengapa berbelas tahun tetap membekas? Memang benar, 3 hati, 2 dunia, 1 hati yang sulit diubah. Apakah ada dunia yang mampu untuk mengubah itu? Semakin dewasa, kita sadar bahwa hal tersebut tidaklah mungkin.  Kamu tahu apa arti pertama? walau kau bukan menägganggapku yang pertama. Namun, kuyakinkan bahwa pertama bagiku s...

Menyerah

 Kau pernah berjanji bahwa kita akan bertemu siang itu lalu pergi kondangan bersama!  Kau berjanji akan mempertemukanku dengan keluargamu! Namun, nyatanya, siang hingga malam itu, aku hanya menunggu hingga tertidur di tempat tidur tanpa adanya kabar darimu.    Kamu menghilang. Aku tak terima itu. Mengapa kau hanya memikirkan perasaanmu dan menghilangkan aku sejenak dari hidupmu? Apakah itu adil? Kau bersenang-senang atas sebuah kebahagiaan, tapi kumenangis di   atas penderitaan yang kau ciptakan sejak bertahun-tahun lalu.    Kemarin sore, katanya, aku menolak untuk menikah dengan dirimu. Ya, aku menolaknya karena dirimu adalah dirimu yang penuh dengan sikap egois dan individualis, penuh dengan masa bodo dan cuek, penuh dengan komunikasi yang katamu mudah diubah, nyatanya, kita hanya penuh dengan debat kusir yang tidak menemui berbagai solusi. Kita hanya mencaci dan menyesal bahwa hubungan ini terus berjalan. Aku benci dengan semuanya!   Aku pikir...

Percapakan pagi

“Kamu akan ke rumahku kan, Bunga? Tapi kamu jangan ke rumah pagi-pagi karena Ibuku harus bekerja.” “Oke baiklah”   Siang itu, siang yang begitu mendebarkan untuk Bunga. Ia harus pergi untuk menemui lelaki yang katanya ingin menikahinya, ingin membina rumah tangga dengannya. Bunga telah mempersiapkan segalanya, buah tangan, baju, dan persiapan untuk menginap semalam ke kota lelaki dan ibunya tinggal. Ia bersiap naik travel ke kota itu.   Sesampainya di sana, lelaki itu menunggu di depan gerbang dengan senyum, tetapi tidak berusaha untuk menawarkan diri mengangkat bawaan Bunga.  “Biarlah, aku bisa mengangkatnya seorang diri” Kali ini, Bunga disambut dan seakan diterima di rumah itu. Rasanya aman pikirnya. Lalu, ibu sang anak pun menawarkan untuk beristirahat bukan di kamar yang biasanya disewakan bagi mahasiswa, tetapi kamar adik lelakinya yang sangat pantas untuk ditempati.    Bunga akhirnya masuk ke kamar tersebut untuk beristirahat setelah beberapa saat basa-b...

Menikah

 Bunga kira, menikah adalah solusi dari bertahun-tahun yang menguras segala sesuatunya, baik mental, fisik, waktu, uang, maupun hal lainnya. Menikah seakan hanya menjadi momok yang menakutkan baginya kini. Lebih tepatnya adalah menikah dengan orang yang salah, dengan pria yang terus mempertahankan sikap egois dan individualisnya. Lalu, keluarganya yang selalu membelanya tanpa mencoba untuk menasihati yang semestinya laki-laki itu lakukan. Bunga terdiam dan menunduk untuk kebingungannya kali ini.    Bunga tak ingin memiliki pernikahan seperti orang yang gagal yang pernah ia temui. Ia pun menjadi sebuah ketidakadilan atas semua egoism pihak-pihak yang besar kepala tersebut. Ini Agustus, bulan yang ia sangat cintai dan penuh pengharapan di dalamnya. Bukan karena kemerdekaan negaranya, tapi ada sesuatu yang menyentuh bagi kalbunya.    Bunga dan lelaki itu sudah membina hubungan yang sangat lama dan panjang dengan penuh kekompleksan dan penuh rasa ingin menyerah pada...