Langsung ke konten utama

Menulis Feature



Tugas seorang wartawan di surat kabar adalah menyajikan berita yang penting dan atau ingin diketahui pembacanya. Namun tatkala publik memiliki alternatif yang lebih cepat dan menggairahkan untuk mendapatkan berita seperti dari televisi, radio, dan internet, maka kehadiran berita di surat kabar terancam kehilangan relevansinya.
         Hal-hal yang “kurang serius” selalu mendapatkan ruang di media-media “serius” sekalipun.
         Koran bisnis seperti “Asia Wall Street Journal” yang tentunya punya audiens kaum kerah putih, tetap menyajikan kartun, cerita ringan yang mengundang senyum, serta teka teki silang.
         Kompas sebagai Koran kaum terpelajar di Indonesia  banyak disukai orang bukan hanya karena berita seriusnya, tetapi juga karena koran tersebut memberikan ruang cukup untuk kisah-kisah “kurang penting” tetapi menggugah (human interest).
         Kisah-kisah yang “kurang serius” dan human interest di dunia jurnalistik dikenal dengan nama Feature atau Karangan Khas.
         Buku-buku pedoman penulisan jurnalistik secara konvensional pada umumnya mendefinisikan feature sebagai tulisan jurnalistik yang tak terikat waktu (timeless), yang tujuan utamanya adalah untuk “menghibur” pembaca setelah pembaca dibikin tegang oleh berita-berita keras (hard news).
         Feature dalam dunia jurnalistik dikenal juga dengan karangan khas. Khas karena di dalam feature selalu ada cerita yang menggugah rasa kemanusiaan (human interest).
                     Berbeda dengan berita yang ditulis secara telanjang, feature ditulis dengan gaya yang “enak dibaca” dan menghibur agar para pembaca tertarik terus mengikuti uraian atau penjelasan mengenai suatu peristiwa.
                     Nilai sebuah feature, sebagaimana halnya produk informasi, sebenarnya tetap ditentukan oleh keaktualannya. Hanya dalam feature kadang-kadang keaktualan tidak ditentukan oleh rentang waktu penyiaran dengan peristiwa, tetapi lebih pada kebaruan dalam sudut pandang (point of view) atau belum atau sudah adanya media lain yang menyiarkan.
         Misalnya kita menulis tentang kehidupan pemburu ikan paus di lingkungan masyarakat Flores Timur. Feature ini mungkin bisa disiarkan  sepekan atau dua pekan setelah penulisan.
                     Karena bisa dimuat sewaktu-waktu, tentu feature harus punya kekuatan tersendiri. Jika hardnews kekuatannya pada kecepatan, maka feature harus mengandalkan pada beberapa aspek seperti daya tarik obyek, gaya penyajian, pemilihan sudut pandang dan tentu saja relevansi peristiwa, atau cantolan berita.
                     Jika dalam berita unsur “what” dan “who” mendominasi tubuh berita, maka penulis feature bermain dengan sejumlah fakta dan keterangan untuk memberikan penjelasan dan pengungkapan sisi lain dari sebuah berita.  Maka unsur “how” dan “why” mendapat jatah yang luas dalam feature.
                      Seorang penulis menyebut bahwa feature lebih “menghibur” dan menjelaskan masalah daripada sekadar “menginformasikan”, karena feature adalah tulisan yang menuturkan peristiwa disertai penjelasan riwayat terjadinya, duduk perkaranya, proses pembentukannya, dan cara kerjanya.
                     Materi feature tidak jauh-jauh dari materi yang biasa dibuat berita. Dia ada di kiri, kanan,depan, dan belakang sebuah berita.
                     Itulah sebabnya feature seringkali menjadi pelengkap sebuah berita atau melengkapi hal-hal yang tidak bisa dimasukkan ke dalam sebuah berita, hal-hal yang terlewatkan.
Katakanlah tiba-tiba ada kecelakaan pesawat terbang yang membawa 540 penumpang. Maka, hadirlah berita di berbagai media massa:
540 Penumpang LPJA Airlines Tewas
                        Jakarta, 9/2 (LPJA) – Pihak berwenang memberikan kepastian bahwa sebanyak 540 penumpang LPJA Airlines tewas setelah pesawat yang mereka tumpangi jatuh di hutan Kalimantan Timur, Rabu malam.
                        Belum ada kepastian penyebab jatuhnya pesawat tersebut, kecuali disebutkan bahwa kontak terakhir pesawat itu dengan menara pengawas dilakukan kira-kira pukul 10.20 WIB atau lima belas menit sebelum jadwal pendaratan pesawat itu di bandar udara Sepinggan, Balikpapan. Dst dst
         Di saat seperti itu, jangan lupa soal fakta lain. Ada materi lain yang tidak leluasa untuk dimasukkan dalam berita; misalnya pesan-pesan seorang pramugari kepada mamanya, atau ada seorang pria yang terlihat terus menangis di ruang tunggu kantor LPJA Airlines menunggu kepastian nasib kekasihnya yang menurut rencana akan dinikahinya sebulan lagi.   
         Lihat  pula manifes penerbangan. Ada tokoh? Ada artis? 
         Pada saat seperti itu perlu ketajaman dalam melihat keadaan, berempati, dan menghayati kejadian yang menghebohkan itu.
         Perlu juga ketekunan. Soalnya ada sejumlah rinci yang harus didapat untuk membuat feature. 
          Perlu mencari kutipan-kutipan yang hidup. 
         Penulis feature memang akan lebih lama berada di lapangan dan akan lebih lelah dibandingkan mereka yang hanya memburu berita.
         Feature tidak selamanya harus dekat-dekat dengan berita. Saat anda terkesima pada keluguan seorang gadis kecil yang mengamen di Bus Kota, anda sudah terpancing untuk membuat feature.  Di sini feature anda berdiri sendiri
Apa yang bisa dijadikan bahan penulisan feature?
         Hampir semua aspek kehidupan bisa dieksplorasi sebagai bahan penulisan feature.
         (Kantor berita Reuters mempunyai rubrik semacam news feature, general feature, political feature).
         Jenis tulisan yang ada di majalah-majalah wanita seperti tulisan di rubrik mode, sosok, profil, dan pariwisata juga termasuk jenis tulisan feature.
         Yang harus diingat: feature bukan fiksi, karena dia adalah juga produk jurnalistik yang harus berdasarkan fakta, walaupun dalam penggarapannya feature itu mesti disajikan layaknya sebuah cerita pendek.
         Secara umum, bentuk karangan khas dikatagorikan menjadi dua, yakni feature yang bersifat explanation atau penjabaran dan feature atau karkhas yang bersifat persuasive atau sering juga disebut argumentative feature.
Explanation Feature antara lain:
         News feature atau Sidebars, yaitu karangan khas yang tercantel langsung dengan berita lempang (News Peg). Tulisan ini merupakan suplemen berita lempang tetapi lebih banyak bercerita tentang manusia, pandangannya, harapannya, perasaannya, ketabahannya, dsb. Teknik penyajiannya bias humoristis, ironis, atau menciptakan ketegangan (suspense).
         Historical Feature (Karkhas Sejarah). Model tulisan ini berupaya mengaktualkan masa lampau atau kejadian dalam sejarah sehingga ada keterkaitan dengan masa kini. Tulisan ini biasanya bermaksud menyegarkan ingatan pembaca akan kejadian yang bernilai sejarah.
         Karkhas Perayaan. Model tulisan ini dibuat untuk memperingati hari-hari besar atau hari libur nasional seperti Lebaran, Natal, Nyepi, dsb.
         Karkhas sosok pribadi (personality Profile). Model tulisan ini sering juga disebut dengan cerita sukses (success story) atau biografi.
         Human Interest Feature (Daya Pikat manusiawi). Model karkhas ini menonjolkan aspek-aspek dramatis, emosional, dan materi latar belakang yang menyangkut manusia sebagai cirinya ketimbang tulisan berita lempang yang materi pokoknya adalah peristiwa, pendapat, atau insiden. Karkhas human interest ini memperlakukan hal atau kejadian di balik perisriwa yang menimpa manusia seperti tekanan batin, euphoria, gagasan, ambisi, dsb. Tujuannya adalah untuk memberi sentuhan emosi kepada khalayak seperti simpati, antipati, senang, benci, marah, dsb. Objek karkhas ini biasanya orang-orang “unik” seperti Pelacur, Bartender, Paranormal, dsb.
         Karkhas Pembuka Tabir (Curtain Raiser). Tulisan ini berisi langkah-langkah, peristiwa, atau pendapat untuk menyongsong atau sebagai persiapan menuju kejadian yang penting. Misalnya rencana kunjungan Kepala Negara Iran ke Indonesia atau menjelang Sidang Umum MPR/DPR. Model tulisan ini biasannya memakai bahan tertulis seperti doklumen, kliping, atau pendapat orang yang kompeten.
         Karkhas Wisata. Menuturkan pengalaman wartawan/ penulis tentang hasil kunjungannya ke objek wisata yang menarik seperti keindahan alam, atraksi, peninggalan sejarah, tempat makanan yang khas, dsb.
Lalu unsur-unsur apa saja yang perlu diperhatikan dalam menulis feature?
         Kreativitas: Tak seperti penulisan berita biasa, penulisan feature memungkinkan sang penulis menciptakan sebuah cerita. Cerita disini dalam pengertian “news-story”. Tapi ia madih diikat etika bahwa tulisan harus akurat. Karangan fiktif dan khayalan tidak boleh.
         Subyektifitas: Feature dapat ditulis dalam dalam bentuk ”aku”. Tapi bentuk ini sangat jarang diterapkan wartawan, kecuali wartawan petualang seperti Gerson Poyk. Wartawan baru dianjurkan menghindari bentuk ini karena bisa terjerumus untuk menonjolkan diri.
         Informatif: Feature bisa memberikan informasi kepada masyarakat mengenai situasi atau aspek kehidupan yang mungkin diabaikan dalam penulisan berita biasa. Misalnya, anda menulis tentang pelestarian hutan atau feature bahaya merokok yang sarat informasi bagi pembaca.
         Menghibur: Feature merupakan variasi dari berita rutin. Tulisan ringan tentang cara polisi melatih anjing pelacak, cara guru sekolah di daerah terisolir mendidik murid-muridnya bisa memberikan hiburan selingan. Feature bisa juga berkisah tentang peristiwa yang lucu. (majalah Time pernah menulis feature lucu tentang suami Sharon Stone yang dipatok (digigit?) biawak di sebuah kebun binatang di AS. Poin empat ini sebenarnya merupakan “roh” feature, yang sering dirumuskan sebagai unsur human entere
         Panjangnya: Bisa hanya 200 kata bisa 20000 kata. (ini bukan esensi sebuah tulisan).
Bagian-bagian Feature :
Judul
Lead atau Teras
Ending

Materi mengenai menulis Feature diatas saya peroleh dari salah seorang dosen UPI, yaitu Bapak Kholid Harras dalam mata kuliah Menulis. 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Sinopsis Novel “Ronggeng Dukuh Paruk” Karya Ahmad Tohari

Berikut ini adalah sinopsis yang saya buat sendiri setelah membaca novel Ronggeng Dukuh Paruk karya Ahmad Tohari. Selamat membaca. Dukuh Paruk, sebuah perkampungan di mana terdapat nilai estetika terhadap alamnya yang sederhana dan orang-orang yang sederhana pula di dalamnya. Rasus, seorang anak kecil yang hidup dan dibesarkan oleh Neneknya yang sudah tua renta. Rasus kecil tidak mengetahui cerita mengenai Ayahnya. Rasus kecil hanya mengetahui cerita mengenai Ibunya. Kisah seorang Ibu yang tak pernah dia temui dalam hidupnya. Rasus mendapatkan gambaran angan-angan mengenai seorang Ibu yang dia dapatkan pada sosok Neneknya yang tua renta. Kisah Ibu Rasus yang entah samapai sekarang masih hidup atau tidakpun menjadi angan-angan tersendiri bagi Rasus di dalam otaknya. Masa lalu mengenai racun tempe bongkrek yang menelan banyak korban di Dukuh Paruk. Cerita mengenai orang tua Srintil, salah seorang teman perempuan yang memikat hati Rasus. Cerita mengenai bagaimana Santajib dan istriny...

Aliran Tagmemik dan Karakteristiknya

Latar belakang munculnya aliran tagmemik   1. Aliran Tradisional (abad IV) dipelopori oleh Plato dan Aristoteles 2. Awal abad XX lahir aliran Struktural yang dipelopori oleh Ferdinan de Saussure 3. Pada tahun 1967 muncul aliran Transformasi yang dipelopori oleh N. Chomsky 4. Aliran Strukturalisme muncul aliran Relasionalisme 5. Muncul aliran yang lain yakni Case Grammer 6. Aliran Tradisional mempunyai keunggulan dalam analisis fungsi-fungsi kalimat, aliran Struktural mempunyai keunggulan dalam analisis kategori-kategori gramatikal, aliran Case Gramar mempunyai keunggulan dalam analisis peran dan aliran Relasionalis mempunyai keunggulan dalam analisis hubungan antar bagian di dalam struktur. Inilah sebenarnya yang melatarbelakangi munculnya aliran Tagmemik yang elektik dan eklektik yang memilih unsur-unsur tertentu yang cocok untuk dipadukan menjadi satu kesatuan di dalam model analisis Sejarah Perkembangan Aliran Tagmemik     ...

Contoh puisi Akrostik, puisi Cinquain dan puisi Haiku

Puisi Akrostik Pergi P: Petang yang menguning bergegas ke singgasana E: Enyah bersama pekikan burung senja R: Radak yang kauberi, remai terasa G: Gabak suatu pertanda I: Ilam-ilam yang kurasa Sajalah S: Saadah yang kau beri hanya fatamorgana semata A: Atau cecap manis sementara J: Jauh terbang tertiup angin senja A: Asa penuh dusta L: Loakkan saja! biar kumudah melupa A: Apatah bakar! dengan api membara H: Hangus tiada sisa! Kasih K: Kasih, maklumat yang kau beri sungguh menyayat hati A: Akhir sudah kisah ini, tegasmu berkali S: Sorang jelita hitam t’lah hadir bukan mimpi I: Ingin kumenangisi segala obituari janji H: Haruskah aku ikhlas berseluk perih? Puisi Cinquain 1) Duri Tajam menancap Kucoba untuk mencabut Sungguh, sangat perih menyayat Semat 2) Kenangan Tak telupakan Bergerak mengikut zaman Mencampur aduk segala perasaan Ingatan 3) Pendusta Malu terpelihara Berucap dengan bisa Membuat geram tiada tara Pemb...