Langsung ke konten utama

Tempat Wisata Unik di kota Bandung

Bismillahirohmanirrohim.
Kepada pembaca yang terhormat, disini saya akan mendeskipsikan berbagai tempat terunik yang ada di didaerah Bandung. Bandung memang mempunyai banyak tempat yang bisa dijadikan tempat wisata yang sangat menarik bagi semua orang, akan tetapi disini saya akan memaparkan berbagai tempat yang unik dan sangat awam bagi masyarakat banyak. Tempat- tempat tersebut adalah :
1. Blind Resto
Blind Resto merupakan salah satu cafe di Bandung menyuguhkan konsep tempat makan yang berbeda. Di dalam cafe ini, pengunjung menikmati makanan dalam keadaan gelap gulita. Bukan karena mati listrik, tetapi memang suasana ruang makan sengaja dibuat gelap. Blind Resto, di sinilah Anda menikmati makanan dengan suasa gelap gulita.
Cafe dengan menggunakan konsep ini merupakan konsep restoran pertama yang ada di Indonesia. Karena itulah Blind Resto mendapatkan penghargaan dari Museum Rekor Indonesia (MURI), sebagai Resto yang menggunakan konsep unik dan  satu-satunya resto yang menggunakan pramusaji tunanetra pertama di Indonesia.
Selain mendapatkan penghargaan dari MURI, Blind Resto juga mendapat penghargaan dari Kemensos sebagai Small Inspiring  Busines pada November 2010. Blind Resto dianggap sebagai bisnis kecil yang peduli terhadap sesama, khususnya tunanetra.
Sebelum masuk ke ruang makan yang gelap, pengunjung dipersilahkan memilih makanan yang tersedia. Setelah itu, pengunjung akan diberi pengarahan dan kemudian dituntun pramusaji ke ruang gelap.
Pengunjung juga harus melepaskan semua pernak-pernik atau barang-barang yang mengeluarkan cahaya. Fungsinya agar tidak menggangu proses pencahayaan infra merah yang dilakukan pramusaji dalam menyediakan makanan.
2. Kampung Gajah
Kampung Gajah berada di lereng perbukitan Lembang, alamatnya mudah untuk didapatkan yaitu dengan mengikuti jalan raya Setiabudhi ke arah Lembang dan Kampung Gajah berada di sebelah kanan jalan raya. Kampung Gajah menyediakan wahana beragam. Dari bayi sampai remaja, bahkan dewasa, bisa berwisata ke sana. Kampung gajah ini dianggap unik kerena di  sisi jalan  kawasan ini dihiasi oleh banyaknya patung- patung gajah yang menghiasi kawasan tersebut.
Tiket masuk yang dikenakan adalah Rp 10 ribu per orang, Rp 20 ribu untuk bus, Rp 10 ribu untuk mobil, dan Rp 5 ribu untuk sepeda motor. Untuk masing-masing wahana, dikenakan tarif lagi. Besarannya berkisar Rp 15 ribu sampai Rp 175 ribu, tergantung wahananya. Ada 25 wahana-dari petik strawberi sampai bungee trampoline-yang tersedia.
Salah satu wahana unggulan untuk anak-anak di Kampung Gajah adalah Tubby Slide.. Kampung Gajah tak hanya berbeda dengan lokasi wisata di sekitarnya dari jumlah wahana, tapi juga dalam lokasi yang sama, tergabunglah wisata kuliner, wahana, dan pemandangan alam sekaligus. Slogan yang diusung memang "fun, exotic, recreation".
Penggemar aktivitas luar ruangan bisa menjajal touring ATV, fun bike, segway, menunggang kuda, out bond, dan aktivitas menantang lain. Rekreasi anak bisa terpuaskan dengan arena bermain, mini flying fox, dan trek sepeda. Penyuka belanja dan kuliner pun mendapat fasilitas tersendiri di sini.
Ada empat restoran di Kampung Gajah. Masing-masing menggoyang lidah pengunjung dengan masakan Jepang, Sunda, Barat, dan oriental. Selain restoran, pengunjung pun masih bisa mencicipi masakan lokal.
3. Kampung Daun
Kampung Daun merupakan suatu tempat yang ada di daerah Bandung dengan nuansa perdesaan yang sangat alami dengan gemericik air terjun di daerah tersebut. Mungkin dengan banyaknya daun di daerah ini,  orang- orang menyebutnya dengan kampung daun. Kampung daun terletak di lembah kecil ini dilindungi oleh tebing batu yang kokoh. Tebing tersebut merupakan latar belakang panggung teater alam mini. Sebuah paduan suara yang terbentuk oleh alunan gemericik air, serta hembusan angin yang memainkan daun-daun bambu, menjadi pengiring orkestra alam yang tiada banding.
Pemandangan cantik selalu disuguhkan oleh Kampung Daun. Perbukitan yang hijau berkolaborasi dengan sungai yang mengalir tenang. Belum lagi hawa sejuk khas Kota Bandung, benar-benar memanjakan semua pengunjungnya.
Sisi romantis Kampung Daun hadir saat malam tiba. Di sekeliling sungai kecil dan air terjun mini, akan dinyalakan obor-obor sebagai penerangan. Belum lagi suasana yang tenang, sudah tentu bisa menambah kesyahduan malam akhir pekan Anda.
Selain pemandangan alam, menu makanan di sini juga tidak kalah menarik. Menu favorit di sini adalah Nasi Bakar Kampung Daun. Menu tersebut sangat lengkap jika dinikmati bersama secangkir teh poci hangat.
Anda tidak akan menyantap hidangan dengan suasana hening. Alat musik khas Sunda, seperti calung siap santap malam Anda
4. Goa Pakar dan Taman Hutan Dago Pakar
Di dalam Gua Pakar ini terdapat Gua Jepang. Goa ini dibuat di tahun 1942 untuk keperluan tempat berlindung tentara Jepang dari serbuan tentara sekutu, sekaligus sebagai tempat penyimpanan senjata dan logistik. Goa ini terhubung dengan beberapa goa kecil yang berfungsi sebagai ventilasi. Dan berdasarkan cerita, goa ini dibangun oleh bangsa Indonesia melalui romusha, yaitu kerja paksa. Di dalam goa ini terdapat empat buah kamar yang dulunya dipakai istirahat panglima tentara Jepang. Lantai dan dindingnya masih kasar, agak lembab dan tidak ada penerangan, jadi siapkan senter Anda, atau siapkan uang Rp 3.000 untuk menyewa senter disana.
Lalu, terdapat Gua Belanda terletak lebih di dalam, sekitar 400 meter dari Gua Jepang. Dalam perjalanannya kita dapat melihat pemandangan yang indah dengan udara yang sejuk. Gua Belanda terlihat lebih rapi, dengan pintu besi di kedua ujung goa. Lantai dan dindingnya sudah rapi, bahkan terlihat beberapa jalur rel, dan juga bekas jalur penerangan. Goa ini didirikan pada tahun 1941. Di dalam gua ini terdapat beberapa lorong dan ruangan-ruangan. Tempat ini dulu dibangun Belanda awalnya untuk terowongan PLTA bengkok, namun melihat lokasinya yang tinggi dan terlindung, maka saat Perang Dunia II diubah menjadi stasiun radio telekomunikasi.
Akan tetapi, ketika kita berada didalam Gua Pakar ini, kita tidak di izinkan untuk mengucapkan kata ‘lada’. Hal ini dikarenakan orang yang dulu menemukan Gua ini mempunyai nama yang ada kata ‘lada’ nya sehingga orang- orang tidak diperbolehkan menyebut kata’ lada’ di tempat tersebut.hal tersebut menjadi keunkan tersendiri ketika kita berkunjung ke kawasan ini.
Di kawasan Gua Pakar inipun terdapat Curug Omas yang mempunyai pemandangan yang luar biasa, lalu ada danau yang menghiasi kawasa tersebut. Banyaknya penjual dan tempat jajan membuat kawasan ini semakin memikat hati.
5. Kedai Getek (indonesia: Geli)
Kedai getek terkenal dengan nama makanannya yang lucu dan unik. kedai getek ada di Jalan Martanegara ini memang unik. Selain namanya yang dalam bahasa Sunda, ‘getek’ berarti geli, menu-menunya juga unik. Menu utama serba tutut antara lain tutut cape hate atau tutut original, tutut lada caketreuk atau tutut lada hitam, tutut ibu tiri atau

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Makalah berjudul Reduplikasi dalam Morfologi

Reduplikasi (Proses Pengulangan) dalam Morfologi d ibuat untuk memenuhi tugas mata kuliah Morfologi Disusun oleh : ( Kelompok 3 ) Indah Mufidah                                      (12 05744) Pertiwi Febriani                                     (12 05881) Roma Kyo Kae S                                 (1206341) Tri Mustika A                              ...

Laporan buku sastra anak

KUALITAS BUKU ANAK “SUWIDAK LORO” KARYA MURTI BUNANTA YANG SANGAT BAIK DARI SEGALA ASPEK oleh Roma Kyo Kae Saniro I. PENDAHULUAN  Sastra anak merupakan bagian paling penting untuk mencerdaskan anak-anak Indonesia. Kurniawan (2009:22) mengatakan sastra anak adalah sesuatu yang mengacu kepada kehidupan cerita yang berkorelasi dengan dunia anak-anak (dunia yang dipahami anak) dan bahasa yang digunakan sesuai dengan perkembangan intelektual dan emosional anak (bahasa yang dipahami anak-anak).  Di Indonesia dengan zaman yang semakin berkembang, sastra anak seakan terabaikan. Jarang sekali orang-orang untuk melirik sastra anak. Hal ini sungguh miris, karena sastra anak memiliki peran penting bagi anak-anak Indonesia. Usia anak-anak merupakan usia yang paling penting untuk mengajarkan apresiasi terhadap karya, khususnya karya sastra. Di usia anak-anak juga, secara langsung akan belajar mencintai membaca karena adanya apresiasi terhadap karya. Apabila anak-anak Indonesia menin...

Aliran Tagmemik dan Karakteristiknya

Latar belakang munculnya aliran tagmemik   1. Aliran Tradisional (abad IV) dipelopori oleh Plato dan Aristoteles 2. Awal abad XX lahir aliran Struktural yang dipelopori oleh Ferdinan de Saussure 3. Pada tahun 1967 muncul aliran Transformasi yang dipelopori oleh N. Chomsky 4. Aliran Strukturalisme muncul aliran Relasionalisme 5. Muncul aliran yang lain yakni Case Grammer 6. Aliran Tradisional mempunyai keunggulan dalam analisis fungsi-fungsi kalimat, aliran Struktural mempunyai keunggulan dalam analisis kategori-kategori gramatikal, aliran Case Gramar mempunyai keunggulan dalam analisis peran dan aliran Relasionalis mempunyai keunggulan dalam analisis hubungan antar bagian di dalam struktur. Inilah sebenarnya yang melatarbelakangi munculnya aliran Tagmemik yang elektik dan eklektik yang memilih unsur-unsur tertentu yang cocok untuk dipadukan menjadi satu kesatuan di dalam model analisis Sejarah Perkembangan Aliran Tagmemik     ...